Jumat, 20 Mei 2011

PENGGEMUKAN DOMBA

Cara penggemukan domba sebenarnya tidak sulit. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan peternak agar usaha penggemukan ini Iebih menguntungkan.

1. BIBIT

bibit kambingBibit domba harus sehat dan tidak cacat penampilan Fisiknya harus baik, bulunya harus tampak seperti basah, kakinya tegak dan besar, dan moncongnya tumpul.

Sebaiknya dipilih domba jantan untuk digemukkan karena pertumbuhannya Iebih cepat dan pada yang betina. Domba jantan itu harus dipilih yang baru Iepas sapih (berumur 6-8 Bulan), giginya masih rapat dan belum tanggal, dan berat rata-ratanya 20 kg. Misalnya yang umumya 12 bulan atau sedang tanggal gigi, biasanya mengalami masa stress dan bobotnya juga turun, sehingga menggangu proses penggemukan.

Kamis, 19 Mei 2011

POLA PERENCANAAN USAHATANI TERPADU

PENGERTIAN

Usahatani terpadu iaiah suatu kegiatan di bidang pertanian yang dircncanakan scsuai dengan kcndisi wilayah dan keluarga tani yang bersangkutan, dengan mengupayakan adanya hubungan yang saling menunjang, dari beberapa komoditi yang diusahakan, sehingga dapat dicapai hasil usaha tani yang optimal.

MENYUSUN RENCANA USAHATANI

Dalam penyusunan rencana usahatani ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain :

1. Membuat inventarisasi data usahatani

Dalam menyusun kegiatan usaha tani diperlukan pengumpulan informasi mengenai faktor produksi, yaitu kemampuan tenaga kerja keluarga tani, Iahan yang dimiliki dan modal yang tersedia. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan kegiatan usaha tani dengan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki kaluarga tani yang bersangkutan.

  • Anggota keluarga tani yang dimaksud adalah istri dan anak-anaknya termasuk orang Iain yang tinggal ditempat kaluarganya dan dibiayai.
    Dalam rnenyusun kemampuan karja dipakai satuan hari orang kerja atau HOK, artinya satu HOK sama dengan satu orang yang bekerja selama 7 jam.
  • Data lahan yang dimiliki, selain dari lahan pertanian untuk bercocok tanam termasuk juga kolam untuk memelihara ikan. Luas lahan diukur dalam satuan yang biasa dipakai petani baik hektar atau borongan. Untuk kolam diukur dalam meter persegi (m2) selanjutnya dilihat pula keadaan lahan dan luasnya.
  • Data modal usaha tani yang dimiliki harus disesuaikan dengan kondisi rata-rata patani saat ini, maka modal yang umumnya dimiliki oleh keluarga tani hanya berupa Iahan, beberapa komoditi buah-buahan, tanaman perkebunan, ternak serta bangunan atau pelatan pertanian misalnya kandang ternak, perahu, cangkul dan lalnnya.
  • Data tanaman yang dimiliki adalah tanaman yang berumur panjang seperti rambutan, jeruk dan tanaman perkebunan seperti kelapa, cengkeh.
  • Data ternak yang dimiliki, adalah khususnya jumlah ternak betina harus diketahui supaya perkembangan usaha peternakan pada periode usahatani yang direncanakan dapat diperhitungkan. Dapat dilakukan juga untuk ternak unggas.
  • Selain itu pula dilakukan inventarisasi bangunan dan peralaman pertanian. Perlengkapan dengan modal ini memberi informasi mengenai tingkat intensitas usahatani, seperti intensitasnya rendah kalau lahan tidak diolah, intensitasnya sedang kalau dipakai cangkul dan intensitasnya tinggi kalau Iahan diolah dengan bajak atau traktor.
2. Memilih jenis usaha dan menyusun jadwal pelaksanaan serta penggunaan tenaga kerja
  • Menentukan pilihan jenis usaha atau komoditi apa yang akan diusahakan.
  • Menentukan tingkat intensitas dan volume usaha.
  • Menyusun jadwal pelaksanaan usaha tani dan penggunaan tenaga kerja.

Dalam memilih jenis usaha atau komoditi yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta kemampuan petani dan keluarganya mengarah kepada usaha tani terpadu. jenis usaha yang dipilih harus sesuai dengan luas dan kondisi lahan yang tersedia, kondisi pasar di wilayah dan mempertimbangkan kesuburan tanah dapat dipertahankan.

Volume usaha dan intensitasnya tidak hanya tergantung pada usahatani keluarga seperti dalam jumlah tenaga, luas lahan, jumlah temak, modal yang dimiliki, tetapi juga ketrampilan petani dan kondisi luar iklim dan pasar.

Selanjutnya dalam penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan pertanian serta perkiraan pemakaian tenaga kerja keluarga tani adalah langkah terakhir dalam prosas perencanaan usahatani.

Penyusunan jadwal kegiatan usahatani tahap pertama, yang diperhatikan adalah bagaimana memilih waktu yang paling cocok, disamping itu pula diantara jenis-jenis komoditi yang musiman, tidak tergantung musim, diusahakan sepanjang tahun misalnya usaha peternakan dan tanaman perkebunan

3. Menyusun keperluan sarana produksi

Sarana produksi yang tersedia, sebaiknya diperhatikan tepat waktu, jenis dan jumlah yang tepat adalah satu syarat yang panting dalam keberhasilan usahatani. Dalam penggunaannya perlu dibuatkan tabel daftar pencatatannya, seperti jenis usaha, banyak pemakaian, kapan digunakan dan lain sebagainya. Hal ini tentunya disesuaikan dengan usaha apa, dan sesuai dengan kebutuhan petani.

4. Menyusun ikhtisar hasil yang akan didapatkan dan nilai serta penggunaannya.

Dalam penggunaan hasil usaha tani ada 3 manfaat hasil yaitu;

  • Memenuhi kebutuhan subsistem keluarga tani, artinya hasil yang digunakan sendiri untuk dikonsumsi sendiri sebagai makanan keluarga.
  • Mengurangi biaya produksi, yang mana hasil yang digunakan sebagai sarana produksi bagi komoditi lainnya dalam usahatani.
  • Merupakan pendapatan bagi keluarga tani, apabila hasilnya dapat dijual.

Dalam menyusun ikhtisar hasil usaha tani, keluarga tani merencanakan usahatani dengan memperhitungkan kebutuhan yang suatu saat dapat diubah atau disesuaikan dengan kondisi yang ada.

5. Perkiraan Pendapatan.

Dalam memperkirakan pendapatan usahatani yang penting adalah mengenai nilai hasil seluruhnya, biaya sarana produksi dan biaya penggunaan bangunan dan peralatan pertanian.

Sumber Pustaka : Sanderm R. T. dan E Mugnidin.1989 Usaharani Terpadu. Suatu pedoman merencanakan dan mengelolanya Kerjasama Teknis Pengembangan Wilayah (TAD) Sub Proyek Penyuluhan Pertanian. Samarinda Kaltim.