Kamis, 12 Januari 2012
Pengukuran pH (Keasaman) Tanah
Kami akan membagikan tips bagaimana cara sederhana dan mudah mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang biasa digunakan para petani bukan untuk tujuan penelitian dalam bidang ilmu tanah.
Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.
Kamis, 14 Juli 2011
Pedoman Umum Budidaya Pertanian Organik (PO)
Pada dasarnya semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan PO. Yang terbaik adalah lahan pertanian yang berasal dari praktek pertanian tradisional atau hutan alam yang tidak pernah mendapatkan asupan bahan-bahan agrokimia (pupuk dan pestisida).
Namun, bila lahan yang digunakan berasal dari lahan bekas budidaya pertanian konvensional (menggunakan pupuk dan pestisida kimia), lebih dahulu perlu dilakukan konversi lahan. Konversi lahan adalah upaya yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah dan memulihkan unsur fauna dan mikroorganisme tanah. Lamanya konversi tergantung dari intensitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya (sayuran, padi atau tanaman keras).
Masa konversi dapat diperpanjang/diperpendek tergantung pada sejarah lahan tersebut. Bila masa konversi telah lewat, lahan tersebut merupakan lahan organik. Bila kurang dari itu, maka lahan tersebut masih merupakan lahan konversi menuju organik.
Rabu, 13 Juli 2011
Buah Sirsak, Pembunuh Kanker
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak.Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
Jumat, 20 Mei 2011
PENGGEMUKAN DOMBA
Cara penggemukan domba sebenarnya tidak sulit. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan peternak agar usaha penggemukan ini Iebih menguntungkan.
1. BIBIT
Bibit domba harus sehat dan tidak cacat penampilan Fisiknya harus baik, bulunya harus tampak seperti basah, kakinya tegak dan besar, dan moncongnya tumpul.
Sebaiknya dipilih domba jantan untuk digemukkan karena pertumbuhannya Iebih cepat dan pada yang betina. Domba jantan itu harus dipilih yang baru Iepas sapih (berumur 6-8 Bulan), giginya masih rapat dan belum tanggal, dan berat rata-ratanya 20 kg. Misalnya yang umumya 12 bulan atau sedang tanggal gigi, biasanya mengalami masa stress dan bobotnya juga turun, sehingga menggangu proses penggemukan.
Kamis, 19 Mei 2011
POLA PERENCANAAN USAHATANI TERPADU
PENGERTIAN
Usahatani terpadu iaiah suatu kegiatan di bidang pertanian yang dircncanakan scsuai dengan kcndisi wilayah dan keluarga tani yang bersangkutan, dengan mengupayakan adanya hubungan yang saling menunjang, dari beberapa komoditi yang diusahakan, sehingga dapat dicapai hasil usaha tani yang optimal.
MENYUSUN RENCANA USAHATANI
Dalam penyusunan rencana usahatani ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain :
1. Membuat inventarisasi data usahatani
Dalam menyusun kegiatan usaha tani diperlukan pengumpulan informasi mengenai faktor produksi, yaitu kemampuan tenaga kerja keluarga tani, Iahan yang dimiliki dan modal yang tersedia. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan kegiatan usaha tani dengan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki kaluarga tani yang bersangkutan.
- Anggota keluarga tani yang dimaksud adalah istri dan anak-anaknya termasuk orang Iain yang tinggal ditempat kaluarganya dan dibiayai.
Dalam rnenyusun kemampuan karja dipakai satuan hari orang kerja atau HOK, artinya satu HOK sama dengan satu orang yang bekerja selama 7 jam. - Data lahan yang dimiliki, selain dari lahan pertanian untuk bercocok tanam termasuk juga kolam untuk memelihara ikan. Luas lahan diukur dalam satuan yang biasa dipakai petani baik hektar atau borongan. Untuk kolam diukur dalam meter persegi (m2) selanjutnya dilihat pula keadaan lahan dan luasnya.
- Data modal usaha tani yang dimiliki harus disesuaikan dengan kondisi rata-rata patani saat ini, maka modal yang umumnya dimiliki oleh keluarga tani hanya berupa Iahan, beberapa komoditi buah-buahan, tanaman perkebunan, ternak serta bangunan atau pelatan pertanian misalnya kandang ternak, perahu, cangkul dan lalnnya.
- Data tanaman yang dimiliki adalah tanaman yang berumur panjang seperti rambutan, jeruk dan tanaman perkebunan seperti kelapa, cengkeh.
- Data ternak yang dimiliki, adalah khususnya jumlah ternak betina harus diketahui supaya perkembangan usaha peternakan pada periode usahatani yang direncanakan dapat diperhitungkan. Dapat dilakukan juga untuk ternak unggas.
- Selain itu pula dilakukan inventarisasi bangunan dan peralaman pertanian. Perlengkapan dengan modal ini memberi informasi mengenai tingkat intensitas usahatani, seperti intensitasnya rendah kalau lahan tidak diolah, intensitasnya sedang kalau dipakai cangkul dan intensitasnya tinggi kalau Iahan diolah dengan bajak atau traktor.
2. Memilih jenis usaha dan menyusun jadwal pelaksanaan serta penggunaan tenaga kerja
- Menentukan pilihan jenis usaha atau komoditi apa yang akan diusahakan.
- Menentukan tingkat intensitas dan volume usaha.
- Menyusun jadwal pelaksanaan usaha tani dan penggunaan tenaga kerja.
Dalam memilih jenis usaha atau komoditi yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta kemampuan petani dan keluarganya mengarah kepada usaha tani terpadu. jenis usaha yang dipilih harus sesuai dengan luas dan kondisi lahan yang tersedia, kondisi pasar di wilayah dan mempertimbangkan kesuburan tanah dapat dipertahankan.
Volume usaha dan intensitasnya tidak hanya tergantung pada usahatani keluarga seperti dalam jumlah tenaga, luas lahan, jumlah temak, modal yang dimiliki, tetapi juga ketrampilan petani dan kondisi luar iklim dan pasar.
Selanjutnya dalam penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan pertanian serta perkiraan pemakaian tenaga kerja keluarga tani adalah langkah terakhir dalam prosas perencanaan usahatani.
Penyusunan jadwal kegiatan usahatani tahap pertama, yang diperhatikan adalah bagaimana memilih waktu yang paling cocok, disamping itu pula diantara jenis-jenis komoditi yang musiman, tidak tergantung musim, diusahakan sepanjang tahun misalnya usaha peternakan dan tanaman perkebunan
3. Menyusun keperluan sarana produksi
Sarana produksi yang tersedia, sebaiknya diperhatikan tepat waktu, jenis dan jumlah yang tepat adalah satu syarat yang panting dalam keberhasilan usahatani. Dalam penggunaannya perlu dibuatkan tabel daftar pencatatannya, seperti jenis usaha, banyak pemakaian, kapan digunakan dan lain sebagainya. Hal ini tentunya disesuaikan dengan usaha apa, dan sesuai dengan kebutuhan petani.
4. Menyusun ikhtisar hasil yang akan didapatkan dan nilai serta penggunaannya.
Dalam penggunaan hasil usaha tani ada 3 manfaat hasil yaitu;
- Memenuhi kebutuhan subsistem keluarga tani, artinya hasil yang digunakan sendiri untuk dikonsumsi sendiri sebagai makanan keluarga.
- Mengurangi biaya produksi, yang mana hasil yang digunakan sebagai sarana produksi bagi komoditi lainnya dalam usahatani.
- Merupakan pendapatan bagi keluarga tani, apabila hasilnya dapat dijual.
Dalam menyusun ikhtisar hasil usaha tani, keluarga tani merencanakan usahatani dengan memperhitungkan kebutuhan yang suatu saat dapat diubah atau disesuaikan dengan kondisi yang ada.
5. Perkiraan Pendapatan.
Dalam memperkirakan pendapatan usahatani yang penting adalah mengenai nilai hasil seluruhnya, biaya sarana produksi dan biaya penggunaan bangunan dan peralatan pertanian.
Sumber Pustaka : Sanderm R. T. dan E Mugnidin.1989 Usaharani Terpadu. Suatu pedoman merencanakan dan mengelolanya Kerjasama Teknis Pengembangan Wilayah (TAD) Sub Proyek Penyuluhan Pertanian. Samarinda Kaltim.
Sabtu, 30 April 2011
Kalender Tanam (Katam)
Dalam melakukan usaha pertanian, perlu dipikirkan juga tentang keadaan musim kala itu (saat akan melakukan budidaya). Hal ini erat kaitannya dengan pola tanam, jenis komoditi, perencanaan tanam, dan lain sebagainya. Mengenai hal ini, Departemen Pertanian, melalui Balitbangnya (Balitklimat) telah mengeluarkan beberapa panduan mengenai pengaturan Kalender Tanam (katam). Dalam salah satu brosur/pamflet yang kami terima, uraian yang terdapat dalam brosur/pamflet tersebut sebagaimana di bawah :
Selasa, 15 Maret 2011
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Kecamatan Temanggung
Dalam sambutannya, bapak Kepala UPTD Dintanbunhut menyampaikan bahwa tahun 2011 ini diharapkan kelompok tani yang merupakan "pengarep" pembangunan khususnya di bidang pertanian, untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi. Target perkembangan yang diharapkan adalah sebanyak 5% dari musim tanam tahun lalu. Hal yang perlu di contoh adalah yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani di desa/kelurahan Gilingsari, yang mana banyak petani yang membudidayakan tanaman padi ini untuk memperoleh hasil yang melimpah, kemudian untuk yang dikonsumsi sendiri apabila menginginkan yang "rasanya enak" maka ditukarkan dengan yang diinginkan. Hal ini masuk akal, karena memang sebenarnya yang diinginkan pertama adalah pendapatan petani yang meningkat, yang secara otomatis akan meningkatkan "karso" dari petani sendiri. Hal ini bisa dikatakan sebagai kesejahteraan yang meningkat pula.
Melalui program SLPTT ini sangat diharapkan dilaksanakan oleh seluruh Kelompok Tani dalam menerapkan apa-apa yang telah disampaikan Penyuluh Pertanian, ataupun teknologi yang diperoleh dan diketahui oleh petani sendiri, dengan tujuan utama meningkatkan produktifitas tanaman Padi. Pemanfaatan Jajar Legowo, pengolahan tanah menggunakan pupuk organik, dan juga hal lain menjadi tidak ketinggalan untuk upaya peningkatan produktifitas ini.
Dalam Program ini akan dibagi dalam tiga paket, yaitu Padi Hibrida yang diserahkan untuk dilaksanakan kepada 32 kelompok, salah satunya Kelompok Tani Gotong Royong (kita), kemudian paket Padi Non Hibrida kepada 15 kelompok, dan Jagung Hibrida diserahkan dan dilaksanakan kepada 15 kelompok juga.Selain itu ada paket juga berupa CBN (Cadangan Benih Nusantara) yang diserahkan dan dilaksanakan oleh 11 kelompok tani.
Dalam acara ini, meskipun terlambat, ALHAMDULILLAH, pak Camat Temanggung (Endra Basuki) juga rawuh dan memberikan semangat kepada seluruh peserta yang hadir. Dalam apa yang disampaikan pak camat, beliau mengharapkan agar petani khususnya di Kecamtan Temanggung, yang merupakan salah satu Penyangga Pangan Kabupaten Temanggung, lebih meningkatkan produktifitasnya melalui berbagai upaya. Beliau juga menyampaikan untuk mengurangi "losses" dan rendemen selama proses pasca panen yang sebesar 18,5% s.d. 19%. Apabila hal ini dapat terwujud, maka sudah dapat dipastikan produktifitas akan meningkat pula.
Dalam sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan dan juga masukan dari Kelompok Tani, yang aku nilai sangat bagus adalah dari Pak Harto, (Kelompok Tani mana aku lupa, :) :) ). Beliau mengharapkan kepada Pak Camat selaku yang memiliki kewenangan dalam proses alih fungsi lahan, untuk dapat secara selektif dalam menyetujui permohonan alih fungsi lahan ini. Tetapi sebenarnya menurut Ka UPTD, yang lebih sensitif sebenarnya warga sendiri, karena dalam setiap permohonan pasti ada HO (ijin gangguan). Apabila HO ternyata lolos, maka Pak Camat ya akan meluluskan, demikian sedikit pembahasan dari Pak Ka UPTD. Tetapi meskipun demikian, semua pihak memang harus lebih peka terhadap permasalahan.
Acara yang tidak kalah seru adalah praktek lapangan Pengendalian Hama Tikus Sistem Tiran, tetapi karena aku udah lapar dan haus, terpaksanya bolos deh, :) :) maaf lo ya untuk seluruh Kelompok Tani Gotong Royong khususnya, tetapi intinya bahwa pengendalian hama tikus ini ada banyak metode dan cara, dan cara ini merupakan salah satu cara "mengomprongi" rumah tikus dengan Tiran. Tiran berbahan Sulfur (belerang) sehingga penggunaannya perlu pengawasan pihak terkait. Aduh lanjutnya nggak bisa cerita deh, mbolos kok ya!!!!
Dari hasil pertemuan ini, dapat ditarik garis merah bahwa pertemuan-pertemuan ini dirasakan perlu dan penting untuk mensinergikan "Pemerintah" dan "Petani" demi kemajuan bersama.
Tentang SLPTT yang lain :
1. http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id
2. http://gorontalo.litbang.deptan.go.id
3. http://www.tulungagung.go.id